Serangkaian Karya IBTK, Tiga Sulinggih Puput Tawur Tabuh Gentuh di Pura Agung Besakih
Pura Agung Besakih, salah satu pura terbesar dan terpenting di Bali, kembali menjadi saksi dari serangkaian karya seni dan ritual yang dilakukan oleh tiga Sulinggih Puput pada IBTK (Istighotsah Besakih Tawur Kelepung) yang digelar baru-baru ini. Tiga Sulinggih Puput yang terlibat dalam acara ini adalah Ida Pedanda Gede Putra Ketut Jelantik, Ida Pedanda Gede Raka, dan Ida Pedanda Gede Mangku Made Pasek.
IBTK merupakan sebuah upacara yang dilakukan untuk membersihkan dan membuka jalan bagi keselamatan serta keberkahan bagi seluruh umat manusia. Dalam upacara ini, tiga Sulinggih Puput bertugas untuk melakukan tawur tabuh gentuh, yaitu ritual yang dilakukan dengan memukul gentuh atau gong sebagai lambang pembukaan dan pembersihan.
Selain itu, dalam IBTK juga dilakukan serangkaian karya seni seperti tarian, musik gamelan, dan upacara persembahan sesajen. Semua karya seni tersebut dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada para dewa dan leluhur, serta sebagai sarana untuk memohon keselamatan dan keberkahan bagi seluruh umat manusia.
Pura Agung Besakih sendiri merupakan tempat yang sangat sakral bagi masyarakat Bali. Pura ini dianggap sebagai pusat spiritual dan keagamaan, serta merupakan tempat suci yang dipercaya sebagai tempat tinggal para dewa. Oleh karena itu, setiap upacara yang dilakukan di Pura Agung Besakih selalu dianggap sebagai momen yang sangat penting dan sakral.
Dengan digelarnya IBTK dan tiga Sulinggih Puput yang melakukan tawur tabuh gentuh di Pura Agung Besakih, diharapkan bahwa semua umat manusia dapat mendapatkan keselamatan dan keberkahan dari Sang Pencipta. Semoga dengan adanya upacara ini, hubungan antara manusia dan alam semesta dapat semakin harmonis dan damai.
Sebagai masyarakat Bali, kita patut bersyukur atas keberadaan Pura Agung Besakih dan semua upacara keagamaan yang dilakukan di tempat suci ini. Semoga kita selalu dijauhkan dari segala mara bahaya dan mendapatkan keberkahan serta keselamatan dalam kehidupan kita. Ayo lestarikan kearifan lokal dan budaya Bali agar warisan nenek moyang kita tetap lestari dan terjaga dengan baik. Semoga IBTK dan tiga Sulinggih Puput selalu dilindungi dan diberkati oleh para dewa. Aum Shanti Shanti Shanti Om.