Sebuah aksi protes yang dilakukan oleh puluhan dealer otomotif di Bali terkait dengan operasional senyap (opsen) yang diberlakukan oleh pihak terkait telah menarik perhatian banyak pihak. Mereka menuntut kejelasan terkait kebijakan operasional yang dianggap merugikan mereka.
Sebanyak 30 dealer otomotif di Bali memutuskan untuk datang ke sejumlah instansi terkait, seperti Dinas Perhubungan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta Polresta Denpasar, untuk menyampaikan keberatan mereka terhadap kebijakan operasional yang diberlakukan tanpa pemberitahuan sebelumnya. Mereka merasa bahwa kebijakan ini telah memberikan dampak negatif terhadap bisnis mereka.
Menurut para dealer otomotif, kebijakan operasional yang diberlakukan tanpa pemberitahuan sebelumnya telah membuat mereka kehilangan pelanggan dan merugikan bisnis mereka. Mereka berharap agar pihak terkait dapat memberikan penjelasan yang jelas terkait dengan kebijakan operasional ini dan mencari solusi yang adil bagi semua pihak.
Aksi protes yang dilakukan oleh puluhan dealer otomotif di Bali ini merupakan bentuk keberanian mereka untuk menyuarakan keberatan mereka terhadap kebijakan yang dianggap tidak adil. Mereka berharap agar pihak terkait dapat mendengarkan keluhan mereka dan memberikan solusi yang dapat menguntungkan semua pihak.
Diharapkan dengan adanya aksi protes ini, pihak terkait dapat memberikan penjelasan yang jelas terkait dengan kebijakan operasional yang diberlakukan dan mencari solusi yang adil bagi semua pihak yang terlibat. Semua pihak harus bekerja sama untuk mencari solusi terbaik agar tidak merugikan salah satu pihak dan dapat memajukan bisnis otomotif di Bali.
