Puncak Karya IBTK di Pura Agung Besakih Dipuput 13 Sulinggih

Puncak Karya IBTK di Pura Agung Besakih Dipuput 13 Sulinggih

Puncak Karya IBTK di Pura Agung Besakih Dipuput 13 Sulinggih

Pura Agung Besakih merupakan salah satu pura terbesar dan terpenting di Bali. Pura ini merupakan tempat suci bagi umat Hindu Bali dan sering kali dijadikan tempat untuk upacara-upacara keagamaan. Salah satu upacara terbesar yang dilaksanakan di Pura Agung Besakih adalah Puncak Karya IBTK.

Puncak Karya IBTK merupakan salah satu upacara keagamaan yang dilakukan setiap 10 tahun sekali. Upacara ini dilakukan untuk memberikan penghormatan kepada para leluhur dan dewa-dewa yang dipercayai mengawasi Pura Agung Besakih. Puncak Karya IBTK sendiri merupakan singkatan dari “Istri Bhatara Turun Kabeh”, yang berarti semua istri para dewa turun ke bumi.

Upacara Puncak Karya IBTK di Pura Agung Besakih dipuput oleh 13 sulinggih, yaitu para pendeta yang memiliki kekuatan spiritual yang tinggi. Mereka dipercaya sebagai perantara antara umat manusia dengan dewa-dewa. Para sulinggih ini memainkan peran penting dalam melakukan upacara keagamaan dan memberikan petunjuk kepada umat Hindu Bali dalam menjalankan ajaran agama.

Selama upacara Puncak Karya IBTK, umat Hindu Bali melakukan berbagai macam ritual keagamaan seperti mempersembahkan sesajen, melakukan puja bakti, dan melakukan prosesi ke pura-pura yang ada di sekitar Pura Agung Besakih. Seluruh umat Hindu Bali yang berpartisipasi dalam upacara ini mengenakan pakaian adat dan berdoa bersama-sama untuk memohon keselamatan dan keberkahan dari para dewa.

Upacara Puncak Karya IBTK di Pura Agung Besakih merupakan momen yang sangat sakral dan penting bagi umat Hindu Bali. Melalui upacara ini, umat Hindu Bali dapat mengenang jasa para leluhur dan dewa-dewa serta memperkuat hubungan spiritual mereka dengan alam semesta. Semoga upacara Puncak Karya IBTK di Pura Agung Besakih dapat selalu dilaksanakan dengan khidmat dan mendapatkan berkah dari para dewa.